Wednesday, October 12, 2011

Mengapa Tertawa?


Berbicara tentang menangis, saya jadi teringat anak-anak yang kadang menangis karena memprotes sesuatu, mungkin karena keinginannya tidak dipenuhi atau karena sebab yang lain. Ternyata ada cara yang sangat efektif untuk membuat seorang anak berhenti menangis.

Pada suatu hari keponakan saya yang masih berusia sekitar lima tahun, Hasan, menangis keras-keras karena suatu hal. Ketika ia sedang menangis dan berteriak-teriak marah, abang saya yang paling tua berkata kepadanya, ”Hasan lagi tertawa ya? Seru banget ketawanya.”

Tangisannya tiba-tiba berkurang. “Siapa yang tertawa?” katanya dengan nada kesal. ”Orang lagi nangis kok.”

”Ah, kedengarannya seperti lagi tertawa,” kata abang saya lagi sambil nyengir.

”Nggak!” Hasan pergi dengan nada kesal. Tapi konsentrasinya dalam menangis buyar sudah. Strategi ini jitu juga untuk membuatnya berhenti menangis.

Pada kesempatan yang lain, ketika Hasan sedang menangis dan marah-marah, abang saya kembali menggodanya. ”Hasan, coba lihat ini,” katanya sambil menghadapkan sebuah cermin di depan wajah Hasan yang sedang kusut karena menangis. ”Coba lihat, ganteng banget kan?”

Sambil menangis ia melihat wajahnya sendiri yang aneh di dalam cermin itu dan mulai tertawa. Tapi ia berusaha menahan tawanya dan tetap konsisten dengan tangisannya. Yang terjadi malah jadi aneh, sesekali menangis sesenggukan dan kemudian tertawa. Konsetrasinya kembali terpecah dan akhirnya ia terpaksa berhenti menangis.

Ternyata jika kita cukup kreatif, ada banyak cara yang sehat untuk menghentikan seorang anak menangis, daripada membentak dan memarahi anak itu.

Peringatan: Jangan praktekkan isi tulisan ini di rumah pada orang dewasa yang sedang sangat sedih atau sedang serius menangis. Baca artikel ini dengan ditemani anak atau adik Anda yang masih kecil!

Alwi Alatas
Kuala Lumpur,
15 Dzulqaidah 1432/ 13 Oktober 2011

3 comments:

WZWY said...

anak menangis ada sebab dan ibu bapa wajarnya bersabar dan memahami kehendak mereka. memang sukar jika tiada kesabaran dalam diri. moga Allah redho.

Alwi Alatas said...

Betul Tuan Zayu Hisyam. Orang tua kena sabar dalam mendidik anak.

Zaenab Na'imah Alatas said...

hahah, kreatif juga. kadang denger anak kecil nangis bawaanya bete, ngga sempet mikir kreatif gitu :D