Wednesday, December 24, 2014

Doa Untuk Musuh

Setelah penaklukan kota Makkah, pada tahun 8 Hijriah, tercetus pula Perang Hunain. Kaum Muslimin berjaya mengalahkan musuh dalam pertempuran ini. Antara kabilah yang menyertai Perang Hunain dan turut memerangi Nabi dan para sahabat adalah penduduk Taif.

Setelah dikalahkan dalam pertempuran itu, sisa-sisa kabilah ada yang melarikan diri dan berlindung di sebalik benteng kota Taif. Nabi dan para sahabat kemudian pergi ke kota itu dan mengepungnya. Bagaimanapun, setelah mengepung kota tersebut selama lebih sebulan, kaum Muslimin masih belum berjaya menakluki benteng tersebut. Akhirnya, Rasulullah memutuskan untuk menghentikan pengepungan dan kembali ke kota Madinah. Pada pertempuran itu, belasan sahabat gugur dan beberapa yang lainnya mengalami luka-luka.

Sewaktu mereka berangkat meninggalkan tempat itu, ada yang berkata kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, berdoalah (dengan doa keburukan) atas orang-orang Tsaqif (Taif).” Tetapi Rasulullah tidak melakukan apa yang diharapkan oleh mereka. Sebaliknya, Baginda SAW mendoakan kebaikan bagi mereka. Nabi berdoa, “Ya Allah, berilah petunjuk kepada orang Tsaqif (Taif) dan bawa mereka datang.”

Perhatikanlah doa Nabi itu. Dua kali penduduk Taif menyusahkan Baginda, tetapi Nabi tetap mendoakan kebaikan bagi mereka. Nabi telah disakiti pada pertama kalinya, iaitu tiga tahun sebelum Hijrah. Malaikat penjaga gunung pun menawarkan untuk menghancurkan penduduk Taif, tetapi Nabi memilih untuk mendoakan kebaikan mereka. Nabi disakiti untuk kali yang kedua, pada Perang Hunain. Ketika itu ada yang meminta agar Nabi mendoakan keburukan bagi mereka. Tetapi Nabi tetap memilih untuk mendoakan kebaikan bagi penduduk Taif.

Dan apakah buah daripada semua itu?

Lebih kurang setahun setelah kejadian tersebut, penduduk Taif memutuskan untuk masuk Islam. Mereka menghantar enam orang utusan kepada Rasulullah SAW untuk berbincang dengan Baginda, dan akhirnya mereka setuju untuk masuk Islam. Mereka masuk Islam dengan keislaman yang baik.

* Daripada buku MUDAHKAN, JANGAN SUSAHKAN (Malaysia)/ KALAU BISA MUDAH, MENGAPA DIBUAT SUSAH (Indonesia)

Monday, December 22, 2014

Benih kebaikan di dalam hati seseorang

Oleh Q.T.
...
Suatu hari Ahmed duduk di dalam Masjid, ia membaca al-Qur'an, Surah Qaf. Tiba-tiba ia mendengar suara orang menangis. Ia memandang sekelilingnya. Seorang lelaki sedang duduk di sana. Ia pun berjalan ke arah lelaki itu.
"Apa masalahmu, saudaraku?" ia bertanya kepadanya.
"Saya seorang yang berdosa," jawab lelaki tersebut. "Saya tidak menyentuh al-Qur'an selama bertahun-tahun. Saya melakukan banyak perkara buruk yang lain. Adakah saya akan diampuni?" katanya.
Ahmed tersenyum kepada lelaki itu dan berkata, "Apakah engkau tidak mendengar firman Allah dalam al-Qur'an yang mulia:
'Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.' [al Zumar 39:53]"
Lelaki itu memandang kepadanya dengan wajah gembira, sementara matanya penuh dengan air mata. Kemudian dia mengucapkan selamat tinggal dan pergi.

Tidak kira berapa besar kejahatan yang ada, selalu ada benih kebaikan di dalam hati seseorang. Jika Allah menurunkan rahmat-Nya kepada kita, ia akan berbuah, Insya Allah.
Benih ini seolah-olah senantiasa berperang di dalam hati kita, bahkan sekiranya hati itu diliputi nafsu. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-hamba-Nya, Dia menjadikan cahaya kebaikan menyinari hati kita. Dia akan menunjuki kita ke jalan yang benar.
Allah berfirman dalam al-Quran yang mulia: 
'Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya , niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.' [al-An'am 6: 125].

Diambil dan diterjemahkan daripadahttp://www.sunniforum.com/forum/showthread.php…

Sunday, December 21, 2014

A World of Smile

Kira-kira sepuluh tahun yang lalu ketika saya adalah seorang mahasiswa di perguruan tinggi, saya bekerja sebagai pelatih di universitas saya, Museum of Natural History. Suatu hari semasa bekerja di sebuah kedai tempat membeli hadiah, saya melihat sepasang orang tua datang dengan seorang gadis kecil di kursi roda.

Saat saya memperhatikan lebih dekat pada gadis ini, saya melihat bahawa ia bertengger di atas kerusinya. Saya kemudian menyadari bahawa ia tidak mempunyai tangan atau kaki, hanya kepala, leher dan batang tubuh. Dia memakai pakaian putih yang kecil dengan titik polka merah.

Ketika pasangan itu mendorongnya ke arah saya, saya memandang ke kasir. Saya kemudian memalingkan kepala saya ke arah gadis itu dan memberikannya kedipan mata. Setelah saya mengambil uang dari kakek neneknya, saya menoleh lagi pada gadis itu, yang sedang memberi saya senyuman paling besar dan paling manis yang pernah saya lihat. 


Tiba-tiba kekurangannya menjadi hilang dan semua yang saya lihat adalah gadis yang cantik ini, yang senyumannya telah mencairkan saya dan hampir serta-merta memberikan saya rasa yang benar-benar baru tentang arti hidup ini. Ia telah menarik saya dari seorang pelajar kampus yang miskin dan tidak bahagia serta membawa saya ke dunianya; dunia yang penuh senyuman, kasih sayang dan kehangatan.

Itu sepuluh tahun yang lalu. Kini saya adalah seorang peniaga yang berjaya dan setiap kali saya merasa jatuh dan berfikir tentang masalah-masalah yang ada, saya ingat pada gadis kecil itu serta pelajaran luar biasa tentang kehidupan yang ia berikan pada saya.

Diterjemahkan secara bebas daripada http://www.islamcan.com/islamic-stories/a-world-of-smile.shtml#.VJL9gzHF9q0