Setelah penaklukan kota Makkah, pada tahun 8 Hijriah, tercetus pula Perang Hunain. Kaum Muslimin berjaya mengalahkan musuh dalam pertempuran ini. Antara kabilah yang menyertai Perang Hunain dan turut memerangi Nabi dan para sahabat adalah penduduk Taif.
Setelah dikalahkan dalam pertempuran itu, sisa-sisa kabilah ada yang melarikan diri dan berlindung di sebalik benteng kota Taif. Nabi dan para sahabat kemudian pergi ke kota itu dan mengepungnya. Bagaimanapun, setelah mengepung kota tersebut selama lebih sebulan, kaum Muslimin masih belum berjaya menakluki benteng tersebut. Akhirnya, Rasulullah memutuskan untuk menghentikan pengepungan dan kembali ke kota Madinah. Pada pertempuran itu, belasan sahabat gugur dan beberapa yang lainnya mengalami luka-luka.
Sewaktu mereka berangkat meninggalkan tempat itu, ada yang berkata kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, berdoalah (dengan doa keburukan) atas orang-orang Tsaqif (Taif).” Tetapi Rasulullah tidak melakukan apa yang diharapkan oleh mereka. Sebaliknya, Baginda SAW mendoakan kebaikan bagi mereka. Nabi berdoa, “Ya Allah, berilah petunjuk kepada orang Tsaqif (Taif) dan bawa mereka datang.”
Perhatikanlah doa Nabi itu. Dua kali penduduk Taif menyusahkan Baginda, tetapi Nabi tetap mendoakan kebaikan bagi mereka. Nabi telah disakiti pada pertama kalinya, iaitu tiga tahun sebelum Hijrah. Malaikat penjaga gunung pun menawarkan untuk menghancurkan penduduk Taif, tetapi Nabi memilih untuk mendoakan kebaikan mereka. Nabi disakiti untuk kali yang kedua, pada Perang Hunain. Ketika itu ada yang meminta agar Nabi mendoakan keburukan bagi mereka. Tetapi Nabi tetap memilih untuk mendoakan kebaikan bagi penduduk Taif.
Dan apakah buah daripada semua itu?
Lebih kurang setahun setelah kejadian tersebut, penduduk Taif memutuskan untuk masuk Islam. Mereka menghantar enam orang utusan kepada Rasulullah SAW untuk berbincang dengan Baginda, dan akhirnya mereka setuju untuk masuk Islam. Mereka masuk Islam dengan keislaman yang baik.
* Daripada buku MUDAHKAN, JANGAN SUSAHKAN (Malaysia)/ KALAU BISA MUDAH, MENGAPA DIBUAT SUSAH (Indonesia)
Setelah dikalahkan dalam pertempuran itu, sisa-sisa kabilah ada yang melarikan diri dan berlindung di sebalik benteng kota Taif. Nabi dan para sahabat kemudian pergi ke kota itu dan mengepungnya. Bagaimanapun, setelah mengepung kota tersebut selama lebih sebulan, kaum Muslimin masih belum berjaya menakluki benteng tersebut. Akhirnya, Rasulullah memutuskan untuk menghentikan pengepungan dan kembali ke kota Madinah. Pada pertempuran itu, belasan sahabat gugur dan beberapa yang lainnya mengalami luka-luka.
Sewaktu mereka berangkat meninggalkan tempat itu, ada yang berkata kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, berdoalah (dengan doa keburukan) atas orang-orang Tsaqif (Taif).” Tetapi Rasulullah tidak melakukan apa yang diharapkan oleh mereka. Sebaliknya, Baginda SAW mendoakan kebaikan bagi mereka. Nabi berdoa, “Ya Allah, berilah petunjuk kepada orang Tsaqif (Taif) dan bawa mereka datang.”
Perhatikanlah doa Nabi itu. Dua kali penduduk Taif menyusahkan Baginda, tetapi Nabi tetap mendoakan kebaikan bagi mereka. Nabi telah disakiti pada pertama kalinya, iaitu tiga tahun sebelum Hijrah. Malaikat penjaga gunung pun menawarkan untuk menghancurkan penduduk Taif, tetapi Nabi memilih untuk mendoakan kebaikan mereka. Nabi disakiti untuk kali yang kedua, pada Perang Hunain. Ketika itu ada yang meminta agar Nabi mendoakan keburukan bagi mereka. Tetapi Nabi tetap memilih untuk mendoakan kebaikan bagi penduduk Taif.
Dan apakah buah daripada semua itu?
Lebih kurang setahun setelah kejadian tersebut, penduduk Taif memutuskan untuk masuk Islam. Mereka menghantar enam orang utusan kepada Rasulullah SAW untuk berbincang dengan Baginda, dan akhirnya mereka setuju untuk masuk Islam. Mereka masuk Islam dengan keislaman yang baik.
* Daripada buku MUDAHKAN, JANGAN SUSAHKAN (Malaysia)/ KALAU BISA MUDAH, MENGAPA DIBUAT SUSAH (Indonesia)
No comments:
Post a Comment