Sunday, May 12, 2013

Diam’s

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Ada seorang penyanyi rap di Perancis. Ia seorang perempuan kelahiran tahun 1980 dan bernama Melanie Georgiades atau lebih terkenal dengan sebutan Diam’s. Ia memulai karirnya sebagai penyanyi rap pada tahun 1998, ketika usianya masih 19 tahun. Pada tahun 2003, lagunya masuk ke dalam senarai top 10. Ia semakin mengukuhkan karirnya pada tahun-tahun selepas itu.

Beberapa lagunya menempati urutan teratas daftar lagu terpopuler di Perancis dan ada yang terjual sebanyak 50,000 copy pada minggu pertama dikeluarkan. Albumnya yang bertajuk Dans Ma Bulle menjadi album dengan jualan terbaik di Perancis pada tahun 2006 dan mencapai status diamond kerana terjual lebih dari satu juta copy. Diam’s juga menerima penghargaan Best French Act dari MTV Europe pada tahun yang sama.



Namun bersama dengan datangnya kesuksesan dan popularitas, masalah muncul. Diam’s mengalami depresi yang hebat dalam hidupnya. Ia juga mengkonsumsi obat-obatan dan sering mengalami halusinasi. Tekanan yang besar ini membuatnya terpaksa dirawat di rumah sakit (hospital).

Sejak tahun 2009, Diam’s menghilang dari dunia musik. Dan pada akhir tahun itu, atau pada awal tahun berikutnya, orang-orang dikejutkan oleh berita yang menyebutkan bahwa Diam’s telah masuk Islam. Ia kemudian mengenakan jilbab dan rajin pergi ke masjid. Kehidupannya berubah total. Ia tak lagi menjalani kehidupan yang glamour yang justru telah menimbulkan banyak masalah dalam hidupnya.

Apa yang menyebabkan Diam’s masuk Islam? Dalam satu kesempatan, ia menerangkan pada pers Perancis, “Obat tak mampu mengobati jiwa saya, maka saya pun pergi pada agama.” Ia juga menerangkan bahwa, “Konversinya kepada Islam merupakan hasil daripada keyakinan pribadinya, setelah memahami agama ini dan membaca al-Qur’an.”

Bagaimana kisahnya sehingga ia akhirnya berinteraksi dengan Islam dan berkomitmen sebagai pemeluknya? Diam’s bercerita, “Saya sangat terkenal dan saya memiliki apa yang diinginkan oleh setiap orang terkenal. Tapi saya selalu menangis keras saat sendirian di rumah, dan hal ini tidak dirasakan oleh seorang pun penggemar saya. Saya menjadi pecandu kuat narkoba (drugs), menggunakan narkotika yang menimbulkan halusinasi, dan (akhirnya) masuk ke pusat rawatan mental (asylum) untuk penyembuhan.”

Diam’s mempunyai beberapa teman Muslim. Perkenalannya dengan Islam bukan melalui diskusi atau mendengarkan ceramah tentang Islam, tetapi saat melihat temannya solat. Ia mendapat hidayah disebabkan keinginan spontan yang muncul dari dalam dirinya untuk ikut melakukan solat.

“… saya mendengar salah seorang kawan Muslim saya berkata, ‘Saya akan solat sebentar dan akan kembali selepas itu,’ maka saya katakan kepadanya bahwa saya ingin ikut solat bersamanya,’ Diam’s bercerita. Pengalaman itu menjadi sesuatu yang sangat berkesan dan menimbulkan perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. “Itu adalah saat pertama saya menyentuh lantai dengan kepala saya, dan saya mendapatkan kesan yang kuat yang belum pernah saya rasakan sebelumnya,” lanjutnya. “Saya kemudian meyakini bahawa bersujud dalam solat tidak boleh ditujukan kepada siapa pun kecuali Allah.”



Diam’s menemukan kedamaian dalam Islam. Maka ia pun mempelajari agama ini dan memutuskan untuk masuk Islam dan menjalankan ajarannya, termasuk mengenakan hijab. Ia meninggalkan kehidupan masa lalunya dan merasakan keselesaan di dalam Islam. “Hal ini (masuk Islam) menghangatkan hati saya,” kata Diam’s, “karena kini saya mengetahui tujuan keberadaan saya, dan mengapa saya berada di dunia ini.”

Kita perlu belajar dari Diam’s. Ia telah mencapai kesuksesan duniawi, tetapi ia tak menemukan kedamaian dan kebahagiaan hidup di dalamnya. Ia menemukannya di dalam Islam. Perkenalannya dengan Islam adalah melalui solat dan pengalamannya saat melakukan solat telah menyentuh jiwanya.

Bagaimana dengan kita yang Muslim? Mengapa ada sebagian kita yang justru meninggalkan solat dan tak mau mengerjakannya? Apakah kita berlomba-lomba mengejar dunia yang telah ditinggalkan oleh Diam’s? Apakah kita berlomba-lomba memuja selebriti dan artis-artis, gelar dan profesi yang telah menimbulkan masalah mental bagi Diam’s sehingga akhirnya ia tinggalkan?

Apa yang sebenarnya kita cari di dunia? Kemana arah tujuan hidup kita? Ingatlah bahawa kita semua pada akhirnya akan meninggal dunia. Kita akan meninggalkan alam fana menuju ke negeri yang baqa. Maka tegakkanlah solat dan carilah cinta dan ridha-Nya. Inilah jalannya orang-orang yang bahagia.

Alwi Alatas

Kuala Lumpur,
3 Rajab 1434/ 13 Mei 2013

No comments: