Orang yang masih muda dan suka berolah raga biasanya lebih sehat dan lebih kuat daripada orang yang sudah tua dan jarang berolah raga. Orang yang masih muda dan rajin berolah raga juga biasanya dianggap lebih jauh dari kematian daripada orang tua dan orang yang jarang berolah raga. Tapi itu bukan sebuah kepastian. Tiada yang dapat menjamin bahwa mereka tidak akan wafat lebih dulu daripada orang yang usianya lebih tua dan perilaku hidupnya tidak sehat.
Pada 27 Agustus 2013 lalu, seorang pemain sepak bola pada sebuah klub di Argentina, Hector Sanabria, tiba-tiba jatuh di tengah lapangan saat pertandingan sepak bola baru berjalan sekitar tiga puluh menit. Ia jatuh begitu saja tanpa ada kontak dengan pemain lain. Kemungkinan penyebabnya adalah serangan jantung. Dokter segera turun ke lapangan untuk menolongnya. Sanabria langsung dibawa ke rumah sakit. Namun, sebelum tiba di rumah sakit, ia sudah meninggal dunia (http://www.foxnews.com/sports/2013/08/27/27-year-old-hector-sanabria-dies-heart-attack-during-match-in-argentina-third/).
Umurnya baru 27 tahun. Ia wafat hanya satu hari sebelum ulang tahunnya yang ke-28. Hector Sanabria masih berusia muda dan tentu saja ia rajin berolah raga karena ia adalah seorang pemain sepak bola profesional. Namun ia wafat di usia mudanya itu ... dan saat sedang bertanding sepak bola.
Bukan hanya Hector Sanabria yang mengalami hal semacam ini. Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya pada 5 Januari 2013, seorang remaja berusia 16 tahun bernama Philip Lamin, juga mengalami hal yang sama. Saat bermain sepak bola bersama kawan-kawannya di sebuah lapangan di sekolahnya di London, Lamin tiba-tiba terjatuh tanpa ada kontak dengan pemain lain. Ia segera dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya sudah tak tertolong lagi. Lamin wafat di rumah sakit beberapa jam kemudian (http://www.dailymail.co.uk/news/article-2274380/Boy-16-dies-collapsing-playing-football-friends-school.html).
Lamin digambarkan sebagai seorang dengan senyum yang khas dan suka membuat rekan-rekannya tertawa. ia juga disebut sebagai salah satu olah ragawan paling berbakat di sekolah itu. Tapi jika ajal sudah datang, maka kematian tak akan mundur ke belakang. Orang yang masih sangat belia, bahkan masih remaja, tak memberi jaminan masih panjangnya usia. Orang yang rajin menjaga kesehatan, dan sering melakukannya bersama rekan-rekan, belum tentu ia jauh dari kematian.
Tapi jangan menjadi malas berolah raga setelah membaca tulisan ini. Berolah-ragalah dan jagalah kesehatan, tapi sering-seringlah mengingat kematian.
Alwi Alatas
Kuala Lumpur,
1 September 2013
No comments:
Post a Comment